Jumat, 30 Mei 2014

SMK BINA MADINA DENPASAR

http://smkbinamadina.blogspot.com/


SMK BINA MADINA  

MENERIMA PENDAFTARAN SISWA/PINDAHAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018



SMK BINA MADINA, DENPASAR
TERAKRIDITASI BAIK (B) 

PROGRAM KEAHLIAN: 
1. ADMINISTRASI PERKANTORAN,
2. AKUNTANSI, 
3. MULTIMEDIA, 
4. PERBANKAN (MUATAN LOKAL PERBANKAN SYARIAH).
Jalan : Jl. Angsoka Cargo Permai I No. 12 Ubung Denpasar
Desa : Denpasar Kecamatan : DENPASAR UTARA
Kab/Kota : KOTA DENPASAR
Propinsi : BALI Kode Pos : 80116
Telepon : 085101624572 / (0361) 412554

YAYASAN AL MA'RUF DENPASAR

MENCARI GURU YANG BERKAH

Di Surat Ali Imran ayat 44 digambarkan tentang sebuah peristiwa gaib yang tidak dihadiri oleh Rasulullah SAW. Peristiwa itu adalah kisah tentang Imran. Ketika itu, Imran yang telah memiliki putri yang suci bernama Maryam, ingin mencari orangtua asuh yang bisa mendidik dan mengukir karakter baik pada anak putrinya itu. Allah SWT
mewahyukan kepada Imran, agar setiap orang yang ingin menjadi orangtua asuh atau pendidik putrinya itu adalah orang-orang terpilih, di antara adalah para rahib. Dan rahib yang boleh mendidik dan mengukir karakter putrinya itu, adalah orang yang sudah mengikuti ‘seleksi’ dengan cara melemparkan pena yang biasa digunakan untuk menulis Taurat ke atas sungai yang deras alirannya. Setelah pena tersebut dilemparkan dan semua pena terbawa arus, uniknya, hanya ada satu pena, yaitu pena Zakaria, yang tidak ikut terbawa arus, bahkan melawan arus sungai. Ini menjadi indikator, bahwa Zakaria lah yang pantas untuk menjadi orangtua asuh bagi Maryam.
Ini menjadi gambaran bagi orangtua,siapa yang harus menjadi pendidik anak kita. Lembaga pendidikan mana yang harus kita pilih untuk menjadi pendidik yang mengukir karakter anak kita. Jangan sembarang guru. Kata kuncinya adalah cari guru yang diberkahi. Maksud yang
diberkahi adalah yang bisa menanamkan ke dalam qalbu (hati) anak kita tentang ketauhidan ‘La ilaha illallah’. Agar di akhir hayat, kita termasuk orangtua yang lulus seperti Ya'qub ketika bertanya kepada anak-anaknya saat sakaratul maut. Maa ta'buduna mim ba'di, qolu na'budu illa haq. ‘Wahai anak-anakku, jelang sakaratul maut-ku ini, aku ingin bertanya kepada kalian, selepas kematianku nanti, siapakah yang akan kalian sembah?’. Ini menjadi indikator keberhasilan orangtua dalam mendidik anaknya. Dan ukurannya adalah jika sepeninggalan orangtua, anaknya tetap menjadikan Allah SWT sebagai sesembahannya.
Kesalahan Orangtua
Kesalahan orangtua selama ini dalam memilih lembaga pendidikan dan guru privat bagi anaknya adalah tidak bermula dari keberkahan. Lembaga pendidikan yang dicari selalu yang terkenal, yang fasilitasnya mewah, yang ekstra kurikulernya begini dan begitu, atau yang
alumninya atau lulusannya bisa le luar negeri. Orangtua harus mencari lembaga pendidikan anak yang mengindikasikan tentang ‘La ilaha illallah’ dan menanamkan rasa takut kepada Allah SWT dengan ilmunya, ketika sang anak lulus dari lembaga pendidikan tersebut.
Lalu guru yang bagaimana yang harus kita carikan untuk anak kita? Cari guru yang berkah, yang mampu mengukir jiwa tauhid anak-anak kita. Seperti kisah tentang pena para rahib di atas tadi. Maknanya begini, setiap anak terlahir akan berhadapan dengan ‘agama-agama
manusia’ yang dipaksakan untuk masuk ke dalam benak anak-anak kita. Kita harus mencari guru yang berkah, agar yang masuk ke dalam benak anak kita adalah agama Allah SWT walaupun harus bertentangan dengan keadaan dan berbeda dengan sistem. Kalau sudah
dapat guru seperti itu, berbahagialah. Dan guru itu adalah dimulai dari orangtua. Dan kita para orangtua, yang harus mengukir jiwa dan karakter anak kita dengan ketauhidan dan agama Allah SWT. Wallahu’alam bish-shawab.

Bila kita dianggap sukses, berarti yang Sukses adalah orang tua, guru-guru kita dan orang-orang yang membantu kita sukses
Kesuksesan kita adalah berapa banyak anak atau orang lain yang menjadi sukses syaratnya lewat perjuangan dan pengorbanan kita.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar